KHOLIDINTOK
- Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, Kholidin akan menshare materi
Ke-NU-an yang berjudul
Peranan Pondok Pesantren dalam Proses Lahirnya
Nahdlatul Ulama.
Disimak baik-baik, ya..
Pondok pesantren telah lahir terlebih dahulu dibandingkan NU, namun hubungan pondok
pesantren dengan NU menurut K.H. Muchid Muzadi ibarat hubungan antara ikan dan air. Keduanya tidak
bisa dipisahkan karena sebelum NU lahir, para ulama telah membentuk organisasi untuk
mewadahi diri dan kiprahnya di pondok pesantren. Pondok pesantren berperan sebagai alat transformasi
kultural yang menyelinap dalam kehidupan masyarakat. Pesantren berupaya memberikan pola kehidupan
yang sesuai dengan agama dan masyarakat. Oleh karena itu, sebelum NU terbentuk pesantren telah
memegang peranan penting dalam lembaga pendidikan, lembaga dakwah, dan pengabdian serta pelayanan
masyarakat.
Peranan pondok pesantren dalam proses lahirnya Nahdlatul Ulama
ada empat, yaitu:
- Peranan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan
Pesantren sebagai lembaga pendidikan secara umum bertanggung jawab terhadap proses pencerdasan bangsa. Sedangkan secara khusus, pesantren bertanggung jawab atas kelangsungan tradisi keagamaan(Islam). Dari titik pandang ini pesantren berangkat secara kelembagaan maupun inspiratif, memilih model yang dirasakan mendukung secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia itu sendiri yaitu membentuk mukminin sejati yang mempunyai kualitas moral dan intelektual.Pada dasarnya pendidikan pesantren mengutamakan aspek keagamaan dengan metode klasiknya. Dalam pesantren bukan hanya tempat belajar, melainkan tempat proses hidup itu sendiri karena dalam pesantren pada dasarnya tidak ada pemisahan yang jelas antara sekolah dan lingkungan hidup.Pesantren sebagai lembaga pendidikan memiliki intelektual yang tinggi karena model-model pendidikan yang dilakukan tidak terikat secara psikologis oleh waktu. Di samping para santri bebas belajar menurut materi yang disuguhkan selama kapasitas intelektualnya mampu. Kitab-kitab yang dikaji juga tidak kalah dengan materi di perguruan tinggi.
- Peranan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Dakwah
Pondo pesantren sebagai lembaga pendidikan bertugas melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Pendidikan pesantren mampu mencetak kader-kader yang menguasai agama dan dapat memberikan ajaran agama melalui dakwah secara aktual. Seorang da'i mampu terlibat langsung dengan masyarakat dalam berbagai persoalan yang dihadapinya baik dalam ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.Pondok pesantren mampu mempersiapkan dan mencetak para santri berkepribadian muslim, yaitu berkepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., berkhalak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, berkhidmah kepada masyarakat. Di samping itu, mampu berdiri sendiri, bebas, teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama, menegakkan Islam, dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat.
- Peranan Pondok Pesantren sebagai Tempat Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat
Pesantren dapat berfungsi sebagai lembaga pengabdian masyarakat, karena:
- Cara memandang kehidupan sebagai peribadatan meliputi ritual keagamaan murni maupun kegairahan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini mendorong tumbuhnya kesediaan untuk melakukan pengabdian tanpa memikirkan imbalannya.
- Kecintaan mendalam terhadap peribadatan dan pengabdian kepada masyarakat.
- Sanggup memberikan pengabdian apapun bagi kepentingan masyarakat pendukungnya telah mendorong munculnya kesediaan untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan.
- Peran Pondok Pesantren dalam Proses Lahirnya Nahdlatul Ulama
Sejarah lahirnya NU tidak bisa terlepas dari peran pesantren karena pesantren merupakan bagian integral dari NU. NU lahir juga dibidani oleh kiai pesantren dan bisa ditelusuri secara historis maupun empiris. Hampir sebagian besar pesantren yang ada di Indonesia beraviliasi kepada NU.Keinginan untuk mendirikan organisasi formal struktural dimulai dengan kelompok-kelompok pengajian keliling. Selain itu, para ualam juga membentuk diskusi yang diberi nama Tashwirul Afkar (1918) di Ampel suci Surabaya. Forum diskusi untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi umat dipelopori oleh K.H. A. Wahab Hasbullah dan K.H. Mas Mansyur. Namun akhirnya, K.H. Mas Mansyur masuk Muhammadiyah, sedangkan kiai Wahab mendirikan NU.Sebelum NU lahir, para ulama pesantren telah membentuk organisasi atau jamiah untuk mewadahi diri dalam kiprahnya. Antara lain dalam Nahdlatul Tujjar yaitu organisasi yang bertujuan untuk memperbaiki ekonomi umat. Nahdlatul Wathon (1918) adalah sebuah organisasi yang didirikan di kampung Kawatan Surabaya dan Nahdlatul Syubban adalah organisasi kepemudaan.Pesantren terutama yang terletak di daerah pedesaan adalah "NU kecil (NU Jamiah). Kiai, ustad, santri, dan berbagai unsur lain dalam pesantren merupakan rumah NU yang sejak awal didirikan sebagai "Jamiah Diniah Ijtimaiyah" (organisasi sosial keagamaan) yang dibentuk sebagai wadah perjuangan para ulama dan pra pengikutnya untuk membina syiar Islam dan membangun kehidupan Islam.Nahdlatul Ulam tidak berarti bahwa NU hanya beranggotakan para ulama, namun anggotanya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan selalu terbuka untuk siapapun juga.
Pesantren sebagai tempat pelayanan masyarakat, karena pesantren berperan besar
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat,
membantu kebutuhan masyarakat, baik material maupun spiritual.
Demikianlah postingan Kholidin kali ini yang berjudul
Peranan Pondok Pesantren dalam Proses Lahirnya Nahdlatul Ulama.
Semoga bermanfaat buat sobat-sobat
semua. Amin.. Jika sobat menyukai artikel ini, bisa memvote +1 untuk yang datang
dari Akun Google+. Dan jika artikel ini bermanfaat buat orang lain, bisa sobat share ke jejaring
dengan Short URL di atas. Terimakasih telah berkunjung ke blog saya.
Akhir kata, Wabillahi taufiq walhidayah, Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
2 Komentar
Ga' sesuai judul om
Komentar dan saran sangat kami butuhkan untuk meningkat kualitas blog kami
*Budayakan anti spam
Emoticon