KHOLIDINTOK - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada kesempatan yang berbahagia ini, Kholidin akan menshare materi Ke-NU-an yang berjudul Klasifikasi Pondok Pesantren. Disimak baik-baik, ya..
Secara garis besar pondok pesantren dibagi menjadi dua, yaitu: salafi dan
kholafi. Pesantren kholafi adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab
klasik (kit kuning) sebagaimana inti pendidikan pesantren tanpa mengenalkan pengajaran
pengetahuan umum. Sedangkan pondok kholafi adalah pesantren yang telah memasukkan
pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah yang dikembangkan secara klasikal. Secara garis besarnya,
sobat bisa lihat tabel di bawah ini:
1. Terbatas hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama (Tafaqohu fiddin) yang bersumber pada literatur Islam klasik/kitab kuning. | 1. Pondok pesantren mengajarkan ilmu agama dan pengetahuan umum. |
2. Metode yang dipakai yaitu bandongan/wetonan sorogan, hafalan dalam bentuk nadzon dan klasikal tanpa bangku dan waktunya malam hari. | 2. Metode yang dipakai menggunakan sistem klasikal (madrasah) kurikulum mata pelajaran umum dan ketrampilan dipadukan dengan agama. |
3. Santri dibiasakan hidup dalam kesalihan ritual (shalat jama'ah, shalat lail, puasa sunnah, dan sebagainya. | 3. Kehidupan santri disesusaikan dengan program pendidikan nasional/ pendidikan formal. |
4. Tidak mengharapkan ijazah untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau menjadi pegawai negeri. | 4. Ijazah diperlukan untuk malanjutkan ke jenjang pen yang lebih tinggi. |
5. Para santri biasanya kembali ke tempat asal dan menjadi guru ngaji serta peran keagamaan lainnya. | 5. Lulusan pesantren diharapkan mampu menjadi cendekiawan, Muslim yang bermanfaat bagi masyarakat. |
6. Sosok kiai sebagai pemimpin kharismatik yang dapat dijadikan sebagai panutan para santri dan peduli terhadap kehidupan masyarakat, serta pengayom baik tingkat lokal, regional maupun global. | 6. Pemimpin pesantren yang responsif yang selalu berpegang kepada prinsip bahwa pesantren merupakan lembaga untuk memberikan pelayanan kepada komunitas pesantren dan masyarakat. |
7. Sarana prasarana sederhana seadanya, kurang memperhatikan kesehatan. | 7. Sarana prasarana lebih disesusaikan dengan kebutuhan santri agar KBM berjalan lancar dan memperhatikan kesehatan. |
8. Jenjang pendidikan tidak dibatasi waktu, usia, tetapi penguasaan kitab ditentukan dari yang rendah sampai yang paling tinggi. | 8. Jenjang pendidikan dibatasi dengan waktu dan usia. |
Dibawah ini adalah contoh pondok pesantren salafi dan kholafi:
Sumber: materi Ke-NU-an kelas X MA.1. Pondok pesantren Blok Agung Banyuwangi Jawa Timur. | 1. Pondok pesantren Tebuireng, Tambakberas Jombang, Jawa Timur. |
2. Pondok pesantren Miftahul Huda Jampes Kediri, Jawa Timur. | 2. Pondok pesantren Pandan Arang Sleman, Yogyakarta. |
3. Pondok pesantren Darussalam Watucongol Muntilan Magelang, Jawa Tengah. | 3. Pondok pesantren Krapayak Sleman, Yogyakarta. |
4. Pondok pesantren APPI Tegalrejo Magelang, Jawa Tengah. | 4. Pondok pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Solo. |
Demikianlah postingan Kholidin kali ini yang berjudul
Klasifikasi Pondok Pesantren. Semoga bermanfaat buat sobat-sobat
semua. Amin.. Jika sobat menyukai artikel ini, bisa memvote +1 untuk yang datang
dari Akun Google+. Dan jika artikel ini bermanfaat buat orang lain, bisa sobat share ke jejaring
dengan Short URL di atas. Terimakasih telah berkunjung ke blog saya.
Akhir kata, Wabillahi taufiq walhidayah, Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Komentar dan saran sangat kami butuhkan untuk meningkat kualitas blog kami
*Budayakan anti spam
Emoticon