BANTU LARISI TOKOKU YA
KHOLSTORE
Banner IDwebhost
Biografi Syaikhuna M. Cholil (Gurunya Para Kiai)

Biografi Syaikhuna M. Cholil (Gurunya Para Kiai)

KHOLIDINTOK - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar sahabat semua? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan baik, ya. Amiin.. Pada kesempatan kali ini, Kholidin akan memposting Biografi dari Tokoh NU yang bernama Syaikhuna M. Cholil.

Syaikhuna M. Cholil lahir di Bangkalan pada tanggal 11 Jumadil Akhir 1235H atau bertepatan pada tanggal 14 Maret 1820M. Beliau adalah generasi ke-29 keturunan Rasulullah saw. Melalui jalur sayyidina Husain bin Ali ra. Beliau terkenal dengan sebutan Syaikhuna (Guru Besar kita) guru spiritual ulama besar nusantara. Mbah Cholil mempunyai peranan penting bagi berdirinya organisasi NU. Lewat dialah isyarat pendirian Jamiah para ulama diberikan. Banyak diantara ulama NU yakin jika Syaikhuna termasuk Waliullah, yang memiliki kemampuan 'weruh sakdurunge winarah' (tahu sebelum kejadian).

Semasa kecil, Syaikhuna M. Cholil belajar pada ayahnya K.H. Abdul Latif di Bangkalan. Sekitar tahun 1850 dikirim ke pesantren Langitan di Tuban untuk belajar pada Kiai Muhammad Nur, kemudian pada K.H. Asyik Seguto, Cangaan, Bangil, lalu pindah ke Keboncadi. Sambil belajar pada Kiai Nur Hasan di pesantren Sidogiri (Pasuruan), kemudian pindah lagi ke Banyuwangi. Tahun 1859, ia belajar ke Makkah bersama Syaikh Nawawi (Banten), Syaikh Ahmad Khotib (Minangkabau), Syaikh Yasin (Padang), dan K.H. Sholeh Darat (Semarang). Karena takzimnya Syaikhuna terhadap tanah Haram, is selalu keluar dari kota Makkah setiap kali akan buang air kecil dan buang air besar.

Syaikhuna terkenal sebagai ahli nahwu (gramatika bahasa Arab). Kitab karyanya antara lain : Terjemahan Alfiyah Ibnu Malik ke dalam bahasa Madura, As-Shilah fi Bayanin Nikah, Al-Haqibah dan mengarang Sholawat Thibbil Qulub.

Hampir semua ulama besar perintis pendiri NU pernah belajar padanya. Mereka antara lain:

  1. K.H. M. Hasyim Asy'ari (Jombang)
  2. K.H.A. Wahab Hasbullah (Jombang)
  3. K.H. Bisri Syamsuri (Jombang)
  4. K.H. Cholil Harun (Rembang)
  5. K.H. Maksum (Lasem)
  6. K.H. Abdul Karim (Lirboyo)
  7. K.H. R. As'ad Syamsul Arifin (Situbondo)
  8. K.H. Jazuli (Ploso, Kediri)
  9. K.H. M. Shiddiq (Lasem, Jember)
  10. K.H. Ahmad Qusairi (Banyuwangi)
  11. dan lain-lain

Syaikhuna wafat pada tanggal 29 Ramadhan 1343 H / 24 April 1925 M, dalam usia 91 tahun. Beliau dimakamkan di Tajasah, Melajek, sekitar 2 km sebelah selatan kota Bangkalan. Pesan yang ditinggalkan antara lain: 'barang siapa berwasilah dengan membaca Surat Al-Ikhlas di makamnya sebanyak 7000 kali tanpa batal wudhu dan bicara, maka ia akan menemuinya, minimal akan memohonkan ampunan kepada Allah swt. agar hajatnya terkabul'. Sampai kini, namanya diabadikan sebagai nama pondok yang dirintisnya. 'Pondok Pesantren Syaikhuna Kholil yang terletak di tengah kota Bangkalan mengasuh ribuan santri putra dan putri. Salah seorang keturunannya : K.H. R. Fuad Amin Imron kini menjadi Bupati Bangkalan.

Sumber: Materi Ke-NU-an kelas X MA

Demikianlah postingan kali ini, yang berjudul Biografi Syaikhuna M. Cholil. Semoga bermanfaat buat sobat semuanya. Akhir kata,Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2 Komentar

avatar

assalmualikummmm mas,,, saya moch. Aziz kampus taswirul Afkar surabaya mau tanya mas kira2 smpean punya refrensi yg menerangkan ttg mbah
kholil apa gak

Balas
avatar

Wa'alaikumsalam.
Maaf kak, saat duduk di bangku SMA saya hanya punya biografi singkat tentang Syaikhuna Cholil. mungkin kakak bisa mengunjungi perpustakaan terlengkap.

Balas

Komentar dan saran sangat kami butuhkan untuk meningkat kualitas blog kami

*Budayakan anti spam

Emoticon

banner