KHOLIDINTOK
- Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar sahabat semua? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat wal 'afiat, ya. Amiin..
Pada kesempatan kali ini, Kholidin akan memposting
Biografi dari Tokoh NU yang bernama DR. K.H.A Hasyim Muzadi.
Hasyim Muzadi lahir di Tuban, pada tanggal 8 Agustus 1944M,
adik kandung dari K.H. Muchid Muzadi Mustasyar PBNU,
putra seorang pedagang tembakau yang sukses.
Madrasah Ibtidaiyah di Tuban, melanjutkan di SD (1953), SMPN 1 Tuban (1955), kemudian ke
KMI Gontor Ponorogo, kuliah di Fakultas Tarbiyah IAIN Malang (sekarang UIN Malang). Selain itu banyak mengikuti pengajian
di pesantren-pesantren salaf, di antaranya Pondok Pesantren Senori Tuban dan Pondok Pesantren Lasem, Rembang, Jawa
Tengah.
Beliau mahir berkomunikasi dalam tiga bahasa, yaitu: Indonesia, Inggris, dan Arab. Beliau menerima gelar
Honoris Causa dari IAIN Sunan Ampel Surabaya dalam bidang peradaban Islam pada bulan Desember 2006.
Pengalamannya diawali dengan jabatan Ketua Ranting P3 Dinoyo Malang. Juga pernah menjadi anggota DPR
di Malang, Ketua DPC di Malang (1973) dan juga menjadi anggota DPR tingkat I Jawa Timur (1986-1987).
Beliau menjadi Ketua Umum PBNU berangkat dari bawah, yakni dari pengurus ranting. Mula-mula menjadi
Ketua Ranting NU Bulu Lawang, Ketua Anak Cabang GP Ansor
Bulu Lawang (1965), Ketua Cabang PMII Malang (1966), Ketua KAMI Malang (1966), Ketua GP Ansor Malang
(1967), Wakil Ketua PC NU Malang (1971), Ketua PC
NU Malang (1973), Ketua PW GP Ansor Jawa Timur (1987),
Wakil Ketua PW NU Jawa Timur (1988), Ketua PWNU Jawa Timur (1992), Ketua PBNU hasil Muktamar Lirboyo (1999) dan muktamar Donohudan Boyolali (2004).
Beliaulah Ketua Umum PBNU yang paling
banyak melakukan kunjungan ke Mesir (1986), Amerika (1998), Thailand, Shaudi Arabia, Irak (2000), Yaman, Sudan, Singapura,
Malaysia, Parlemen, Jepang, RRC, India, Australia, Inggris, Pakistan, Yordania, Syria, Italia, Iran, dan sebagainya. Rangkaian
perjalanan itu dimaksudkan untuk semakin memperkenalkan NU
di mata Internasional bahwa NU sebagai organisasi Islam moderat.
Hasil nyata yang bisa dilihat, banyaknya anak-anak muda NU
menerima beasiswa ke luar negeri membentuk Pengurus Cabang Istimewa NU di beberapa negara, dan NU semakin diterima oleh komunitas Internasional.
Puncak dari rangkaian perjalanan itu adalah diselenggarakannya ICIS I (International Conference
Islamic Schoolar, pertemuan para ulama Internasional berpaham moderat di Jakarta (2004) dan ICIS II di tempat yang
sama yaitu Jakarta. ICIS itulah banyak dinilai sebagai penjelmaan komite HIjaz I mengemban misi penyelamatan
paham Aswaja dari ancaman Wahabi yang dikembangkan Raja Ibnu Suud, sedangkan Komite Hijaz II
mengemban misi penyelamatan ekstrim kanan dan ekstrim kiri yang dikembangkan negara-negara Barat dan Timur Tengah.
Sumber: Materi Ke-NU-an kelas X MA
Demikianlah postingan kali ini, yang berjudul Biografi DR. K.H.A. Hasyim Muzadi.
Semoga bermanfaat
buat sobat semuanya. Akhir kata, Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Komentar dan saran sangat kami butuhkan untuk meningkat kualitas blog kami
*Budayakan anti spam
Emoticon